Connect with us

Berita Terkini

Wartawan Di Era 1950-an Phill Sulu: Saya Terharu Melihat Logo PWI Menempel Didada Jurnalis Muda

Seketika, Phill Sulu terdiam melihat Logo PWI masih terpampang jelas didada jurnalis muda. “Saya terharu. Sangat terharu.

Published

on

Phill Sulu, Wartawan Senior Sejak Tahun 1950an

TOMOHON, – Kunjungan rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tomohon disambut penuh bahagia oleh Phill Sulu, seorang Jurnalis yang berkecimpung di Era 1950-an.

Ditempat tinggalnya, di Kelurahan Kakaskasen 2, Pria berusia 86 Tahun itu mengaku terharu, ketika melihat Logo PWI masih menempel di dada para Jurnalis yang diharapkannya jadi penerus jejak karirnya.

Saat itu rombongan PWI Tomohon dibawa pimpinan Terry Alfrits Wagiu, menggunakan seragam kebanggaannya. Seketika, Phill Sulu terdiam melihat Logo PWI masih terpampang jelas didada jurnalis muda.

“Saya terharu. Sangat terharu melihat logo PWI menempel di dada kalian,” ucap Phill Sulu, dengan kepala sedikit menunduk, dan mata yang berkaca-kaca. “Sangat gagah,” imbuhnya, Kamis (09/1/2023).

Baca juga: Liabilitas PWI Tomohon dan Sulut, Ziarah ke 3 Makam “Legenda” Pers

Dia berpesan, wartawan muda harus kritis, dan rasional. “Jangan takut. Kalian harus sepenuhnya berpihak ke masyarakat kecil. Wartawan itu jangan terlalu akrab dengan orang yang mempunyai jabatan. Ini penting,” tegasnya.

Selebihnya, Phill Sulu menceritakan kisah diawal dirinya terjun ke dunia Jurnalis. Benar saja, dizaman itu, dirinya merupakan sosok jurnalis yang kritis dam berani menghadapi tantangan.

Bahkan, hingga saat ini, mantan jurnalis Tempo yang berkarya selama 20 tahun itu, masih aktif menulis. Buktinya, Phill Sulu berhasil merilis beberapa buku, salah satunya berjudul “PERMESTA – Dalam Romantika, Kemelut, dan Misteri”.

Momen diskusi bersama Wartawan Senior Phill Sulu

Dia (Phill Sulu-red) terus mengingatkan, agar jurnalis muda berani dan tidak lengah. Ini, kata Phill Sulu, merupakan jati diri jurnalis yang kritis dan rasional. “Harus dilakukan,” pungkasnya.

Tak kalah seru, lanjutan diskusi yang menularkan semangatnya, adalah tokoh legenda pers Adrianus Kojongian yang tinggal di Kelurahan Kamasi Satu.

Kisan yang tentu dilalui dengan penuh tantangan itu, jadi motivasi bagi para wartawan masa kini.

Diskusi bersama Jurnalis senior Adrianus Kojongian

Sembari menyeruput kopi dan sebatang rokok, Adrianus Kojongian menceritakan kisahnya didunia jurnalis. Dari ceritanya, para wartawan muda di buat kaget atas keberanian sang legenda itu.

Sikap berani dan kritis, membuat bulu kuduk para jurnalis muda berdiri, saat cerita dari kisah Adrianus Kojongian dalam mengahadapi intimidasi gara-gara pemberitaan dizamannya.

Dipenghujung diskusi, Ketua PWI Tomohon, Terry Wagiu mengatakan, sebuah kehormatan bagi PWI Tomohon bisa diterima oleh para wartawan senior saat berkunjung.

“Pak Phill Sulu dan Adrianus Kojongian adalah tokoh pers yang sampai saat ini masih aktif menulis,” tuturnya.

Semangat para senior yang terus berkarya di usia yang tidak muda lagi, membakar semangat PWI Tomohon untuk menunjukkan bagaimana pekerjaan wartawan sebenarnya.

“Karakter menulis serta semangat dari dua sosok wartawan ini, yang patut menjadi contoh bagi PWI Tomohon,” tandasnya.

Ichad Ering

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *