Connect with us

Politik dan Pemerintahan

Diburu Partai Politik, Haryanto Lasut Sudah Tentukan Pilihan!

Published

on

Drs. Haryanto Lasut, MAP

TOMOHON, – Usai menamatkan karirnya sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon, kini Drs Haryanto Lasut, MAP ‘Diburu’ Partai Politik (Parpol)

Bagaimana tidak, setiap peserta pemilu Parpol masih diperbolehkan untuk mengubah formasi daftar Calon Legislatif (Caleg) sesuai Peraturan KPU pencalonan.

Dengan demikian, beberapa partai besar di dataran kaki gunung Lokon itu mulai merayu sang akademisi Universitas Negeri Manado (Unima) itu.

Hal ini diungkapkan langsung oleh salah satu pengurus partai politik di Tomohon. Dirinya menyebut, pihaknya telah memberikan tawaran untuk Haryanto.

“Ya, kami sudah memberikan tawaran bergabung kepada beliau. Jika setuju, akan jadi kebanggaan buat kami jika figur sekaliber beliau bergabung dengan kami sebagai Caleg,” ujar pengurus partai besar itu.

Dirinya menilai, banyak faktor yang membuat partainya untuk menarik Haryanto Lasut bergabung di pemilihan legislatif 2024.

“Pak Lasut punya semua atribut untuk jadi Caleg. Selain karena ketokohannya yang mengakar, beliau punya kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi representasi Parpol kami di lembaga legislatif Kota Tomohon,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Pimpinan Parpol lain akui sudah melayangkan proposal ke Lasut untuk berperang di pesta demokrasi. Berharap, Haryanto Lasut dapat memperjuangkan nilai-nilai dan ideologi partai di Pemilu 2024.

Baca juga: Rakyat Menilai Haryanto Lasut Layak jadi Jembatan Aspirasi ‘Wong Cilik’ di DPRD Tomohon

“Tidak sekadar menjadi Caleg, kalau beliau berkenan bergabung dengan line up Caleg di Dapil 1 Kota Tomohon, kami akan memberikan tempat terhormat di jajaran struktur partai,” urai salah satu pimpinan parpol, yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Tanggapan cemerlang lain, datang dari Akademisi Unsrat Dr Ferry Liando. Menurut anggota tim penyusun Undang-Undang Pemilu ini, figur seperti Haryanto tentu sangat menguntungkan rakyat jika kelak terpilih.

“Beliau cukup berpengalaman dan memiliki reputasi yang bagus,” ujar dosen Tata Kelola Pemilu di Pasca Sarjana Unsrat ini.

Liando menguraikan, belum banyak parpol yang melaksanakan proses rekrutmen dan kaderisasi serta seleksi secara ketat.

Padahal, lanjut dia, tanpa ketiga langka itu maka nama-nama yang akan dicalonkan belum tentu memiliki standar ideal untuk tugas yang akan diemban.

“Manfaat kaderisasi adalah untuk memastikan kader-kader parpol memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, memiliki pengetahuan tentang tata kelola pemeritahan yang baik serta penguatan etika dan moral,” terangnya.

Sehingga, kata Liando, bisa dibayangkan apa jadinya jika ada parpol tidak melakukan proses kaderisasi dan seleksi yang baik.

Dirinya menuturkan, untuk menutupi kelemahan parpol dalam hal kaderisasi dan proses seleksi, maka disarankan kepada parpol untuk mendukung calon dari kalangan mantan pejabat birokrasi, mantan penyelenggara pemilu dan para aktivis.

Mantan-mantan pejabat itu memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman dalam hal tata kelola pemerintahan. Mereka tidak perlu diajari bagaimana merumuskan kebijakan dan mengetahui potensi-potensi penyalahgunaan jabatan.

“Tentu institusi DPRD Juga sangat diuntungkan karena produk politiknya berkualitas,” bebernya.

Liando juga membeberkan, di beberapa DPRD terjadi ketimpangan yang menganga terkait produktifitas anggota DPRD. Pihak yang paling banyak menonjol justru dari kalangan aktivis.

“Ya, mereka tidak takut menentang tindakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai, dan mereka paham dalam merumusakan kebijakan serta mengawasinya,” tegas Liando.

Ditegaskan, masih banyak anggota DPRD yang pasif, pemalu dan tidak produktif. Hal itu karena mereka tidak memiliki pengalaman sama sekali.

“Tentu model anggota seperti ini akan mempermalukan parpol yang mengusung, membebani rakyat serta merugikan keuangan negara. Mereka di gaji tapi minim kontribusi buat rakyat,” sambungnya.

Mendengar hal itu, Haryanto Lasut ungkap, dia telah menentukan arah politiknya. “Ya, sudah menentukan pilihan yang bagi saya bisa merepresentasikan nilai-nilai perjuangan di Tomohon,” bebernya.

Namun, identitas partai masih dirahasiakan. Dia mengungkap, pilihan ini telah ditentukan lewat kontemplasi bersama keluarga, sambil berkoordinasi dan mendengarkan petuah-petuah sejumlah senior, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Tomohon.

“Partai apa itu? Tunggu saja tanggal mainnya,” tegas Putra Kolongan yang saat ini berdomisili di Matani.

Namun begitu, dirinya berterima kasih untuk setiap aspirasi dan ajakan sejumlah Parpol. “Ini tentu saja tidak lepas dari komitmen bersama untuk demokrasi yang lebih baik, termasuk untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Tomohon tercinta,” tukasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *