Connect with us

Politik dan Pemerintahan

Bill Montolalu, Selamatkan Diskusi Peristiwa Merah Putih 14 Februari yang “Nyaris” Batal

Berkat kegiatan yang difasilitasi Pemerintah Tumatangtang 1 ini, mempercepat tuntasnya program CSWL untuk jadikan kota Tomohon sebagai kota Budaya.

Published

on

Lurah Tumatangtang 1 Hizkia Bill Montolalu

TOMOHON, – Birokrat muda Hizkia Bill Montolalu yang kini menjabat sebagai Lurah Tumatangtang 1 menuai banyak pujian.

Pujian itu datang dari puluhan pemuda adat yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) PD Tomohon.

Awalnya, telah diagendakan sebuah diskusi bertajuk “Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 dan Semangat Orang Tomohon”, namun tantangan berat telah menghampiri niat para pemuda adat.

Sebab, jauh hari sebelum tanggal kegiatan itu, pengurus BPAN Tomohon sudah memastikan salah satu gedung untuk diadakannya diskusi bergengsi ini.

Namun, niat para pemuda adat itu “Nyaris” luntur ketika menerima penolakan dari salah satu oknum. “Ya, kami sempat pasrah dan hampir membatalkan agenda itu,” ucap sesal Ketua BPAN PD Tomohon Belarmino Lapong.

Akan tetapi, Lurah Bill Montolalu kembali membakar semangat para pemuda adat itu dengan langsung membuka pintu gedung untuk dijadikan ruang diskusi peristiwa merah putih di Tomohon.

Foto: Bentuk Apresiasi Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Tomohon untuk Lurah Tumatangtang 1

Jiwa kepemudaan dari Lurah kebanggaan itu menyatu dengan puluhan pemuda adat. Buktinya, tak tanggung-tanggung, Bill Montolalu menerima audiensi dengan BPAN Tomohon.

“Kami bangga Tomohon punya sosok Lurah seperti Bill Montolalu, sangat mengerti apa yang jadi kesulitan dari masyarakat. Kami sangat mengapresiasi langkah pak Bill ketika menerima kunjungan kami,” ungkap Belarmino.

Hebatnya lagi, tak hanya ruang diskusi, perangkat kelurahan Tumatangtang 1 itu memberi fasilitas penting lainnya untuk mendukung berjalannya diskusi itu. Buktinya, pada Jumat (17/2), kegiatan itu sukses dilaksanakan.

Pegelaran diskusi ini, jadi wadah suksesnya program-program pemerintah Kota. Apalagi, menyangkut dengan budaya lokal yang harusnya dilestarikan dan diingat sampai ke anak cucu kita.

Berbuntut, Pemerintah Kota Tomohon dibawa pimpinan Wali Kota Caroll Senduk, SH dan Wakil Walikota Wenny Lumentut, SE (CSWL) berupaya mendorong kota Tomohon jadi Kota Budaya.

Berkat kegiatan yang difasilitasi Pemerintah kelurahan Tumatangtang 1 ini, mempercepat tuntasnya program CSWL untuk menjadikan kota Tomohon sebagai kota Budaya.

“Apresiasi dan rasa terimakasih kami dari BPAN Tomohon untuk Lurah Tumatangtang 1, yang telah membantu kami dalam mengadakan diskusi ini,” pungkas Belarmino Lapong.

Perlu diketahui, Narasumber yang hadir dalam kegiatan itu, yakni dari pemerintah kota Tomohon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon Dr. Juliana Dolvin Karwur, M.Kes., M.Si.

Kemudian, Dr. Ivan R. B. Kaunang,. M.Hum yang merupakan Sejarahwan dan Wakil Dekan lll Fakultas ilmu Budaya UNSRAT, dan Rikson C. Karundeng,.M. Teol juga sebagai Budayawan dan Direktor Komunitas Mapatik.

Kegiatan ini juga disuport oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kota Tomohon, serta dinas Pariwisata kota Tomohon.

Peliput: Richard Ering

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *