Pasalnya, pintu masuk ke arah lobi, yang ditutupi baliho bertuliskan “Tolak Pergantian Direksi” telah dirusak, padahal fasilitas pintu utama RS Bethesda Tomohon itu belum lama direnovasi.
Hal itu mendapat sorotan dari salah satu masyarakat GMIM, Dani Lantang S.pd. Dirinya berpendapat, tindakan yang dilakukan seorang Ketua Sinode sangat mencoreng Kredibilitas warga GMIM.
“Entah kenapa, dia yang melakukan, tapi saya yang malu. Sosok pemimpin yang seharusnya mencerminkan kepribadian GMIM, kok malah mencoreng Kredibilitas kita?,” sesal Lantang, Sabtu (15/01/22).
Diterangkannya juga, otoritas seorang pemimpin GMIM harusnya menjaga Nama baik Gereja. Sebab, kata Lantang, jika pemimpinnya berperilaku buruk, pastinya Nama Gereja dan harga diri masyarakat GMIM akan tercoreng.
“Sangat tidak pantas menjadi pemimpin, jika tak mampu menjaga stabilitas dan Nama baik Gereja. Sebagai warga GMIM, kepercayaan saya kepada beliau menjadi luntur,” tandas Lantang.
Perlu diketahui, terdapat beberapa bukti memperlihatkan oknum berseragam Panji Yosua yang menjadi pelaku pengrusakan fasilitas Rumah Sakit.
Diduga, pelaku pengrusakan itu atas perintah Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina,
Terpantau, oknum tersebut sedang membawa linggis dan palu yang digunakan sebagai alat untuk membuka paksa pintu masuk ke lobi Gedung Rumah Sakit.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas ketua Sinode bersama petinggi Yayasan sedang berada dilokasi, berdampingan dengan seorang pria yang sedang menjebol pintu RS.
Selain pintu menuju lobi, terdapat juga pintu aula RS GMIM Bethesda Tomohon yang biasa dipakai untuk beribadah, hancur dan tak bisa digunakan lagi.
Sementara, Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina belum bisa dihubungi ketika akan dikonfirmasi wartawan media bacarita.id, melalui via telpon 0813xxxx000.