Connect with us

Politik dan Pemerintahan

Proses PAW Mandek, ‘Harapan Palsu’ Caroll Senduk Bikin Dortje Mandagi Naik Pitam!

Published

on

Dortje Syane Mandagi, salah satu Calon PAW Anggota DPRD Tomohon

TOMOHON, – Seperti istilah “kacang lupa kulitnya”, Walikota Tomohon Caroll Senduk beri ‘harapan palsu’ ke salah satu pejuang pemenangan CSWL saat Pilkada 2020 lalu.

Adalah Dortje Syane Mandagi, salah satu Calon Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon yang saat ini Macet di tangan Caroll Senduk.

Saat ditemui awak media, pada Sabtu (6/1/2024) di Kelurahan Tumatangtang, kota Tomohon, tepat di kediamannya, Dortje terlihat naik pitam saat membahas soal proses PAW.

Sebelumnya, pada bulan Oktober 2023 lalu, Gubernur Olly Dondokambey sudah mengeluarkan surat pemberhentian untuk 3 anggota dewan di dataran kaki gunung Lokon.

Sayangnya, Walikota Tomohon Caroll Senduk, tak kunjung menandatangani dokumen pengantar untuk pelantikan ke Pemerintah Provinsi Sulut.

Akan tetapi, kedekatan Dortje dengan keluarga Walikota, membuatnya percaya diri untuk menemui dan membahas soal Proses PAW. Ia mengaku sudah 3 kali temui Caroll Senduk.

Respon Walikota seakan memberi harapan kepada politisi Partai Gerindra itu. “Kata dia (Walikota) pasti akan di lantik. Prosesnya memang lama. Sudah 3 kali saya bertemu, jawabannya sama,” ungkap Dortje.

Hasilnya, hingga saat ini, proses PAW Anggota DPRD Tomohon belum juga ditanda tangani oleh Walikota Tomohon.

“Ya, TUP dan Bagian Pemerintah Kota Tomohon menjelaskan bahwa dokumen PAW belum ditandatangani Pak Walikota Caroll Senduk,” beber Dortje.

Kekesalan Dortje semakin muluk, ia pertanyakan soal balasan Walikota Caroll saat dirinya bersama berjuang dalam tim pemenangan CSWL di Pilkada 2020.

“Ini balasan pak Caroll saat saya ikut mendukung anda di Pilkada 2020? Mana hati nuraninya?,” tegasnya, seraya menyebut Walikota tak tau balas budi.

Ia pun membandingkan proses PAW dengan pemerintah sebelumnya, dibawa pimpinan Walikota Jimmy Eman dan Syerly Sompotan yang tidak terhambat seperti sekarang ini.

“Saat itu saya menggantikan Mono Turang yang mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota pada Pilkada 2015 lalu, prosesnya hanya 1 Bulan,” puji Dortje.

Disesalkan, kepemimpinan Caroll Senduk prosesnya sangat lambat. “Ada apa sebenarnya dengan Tomohon saat ini?,” tanya Dortje, menutup stetmen.

Sementara, diwaktu yang sama, Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kota Tomohon, Jureyke Pitoy, belum memberikan respon ketika dihubungi wartawan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *