TOMOHON, – Pejuang pembentuk Kota Tomohon merasa tak dihargai dalam pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2023.
Hal itu diungkapkan Josis Ngantung, yang diketahui adalah salah satu pejuang pembentukan Kota Tomohon saat pelaksanaan event utama TIFF, Tournament Of Flowers (ToF), Sabtu (12/8/2023).
“Sejak pelaksanaan pertama Tahun 2008, para pejuang disediakan tempat untuk menyaksikan ToF. Baru kali ini kita sama sekali tidak dihargai,” beber Ocis, sapaan akrab Ngantung kepada wartawan di Rumah Kopi Novita, Tomohon.
Ia mengungaku kesal terhadap panitia pelaksana TIFF 2023, yang diketuai Ibu Rita Tamuntuan, yang diketahui adalah istri Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
“Kami bukan gila hormat, tapi kenapa baru kali ini kami sebagai pejuang pembentukan Kota Tomohon dilupakan. Kalau bukan perjuangan kita, sampai saat ini TIFF tidak ada,” bebernya diiyakan Maurits Umboh yang juga sebagai pejuang pembentuk Kota Tomohon.
Dikatakan, usia para pejuang Kota Tomohon kini bukan muda lagi. “Apa salahnya sih kita diberikan waktu untuk menikmati masa tua kita, apalagi ToF ini ada dari hasil perjuangan kita,” ucapnya.
“Kalau memang kita dianggap tidak ada lagi, tak mengapa,” kata Josis dengan nada kesal.
Meski begitu Josis mengungkapkan rasa bangganya terhadap pelaksanaan TIFF 2023, yang didalamnya ToF.
“Acara TIFF 2023 sudah sangat baik. Tamu-tamu saya lihat ada du tempat yang nyaman. Kendaraan hias juga sudah bagus, dekorasinya dan bunga-bunganya banyak, meski masih ada float yang kurang baik,” bebernya.
Ia berharap, ke depan pelaksanaan TIFF lebih meriah lagi. “Banyak selamat untuk Pemerintah Kota Tomohon,” pungkasnya.
Inspirasi untuk terjun ke dunia properti didapat Greysia dari almarhum Ciputra, pengusaha ternama di Indonesia sekaligus pendiri klub bulutangkis Jaya Raya, klub asal Greysia.
Kala itu Ciputra menyarankan Greysia untuk berinvestasi dengan membeli tanah dan rumah.
“Setelah dapat masukan dari pak Ciputra, saya mulai beli tanah di Tomohon pada tahun 2014,” tuturnya.
Lalu, Greysia beranggapan, pembangunan perumahan di daerah (Tomohon-red) yang masih tertinggal dikala itu, apalagi daerah di luar pulau Jawa.
“Padahal Tomohon juga salah satu destinasi wisata yang punya potensi dan mendapat perhatian dari pemerintah,” kata Greysia.
Dikatakan, jalan mulai terbuka saat Greysia bertemu dengan pemerintah kota Tomohon yang sedang mencari investor untuk membangun perumahan bersubsidi.
Apalagi saat itu, bukan hal yang mudah untuk mendapatkan investor yang mau berkomitmen mengembangkan daerah.
Greysia berhasil merampungkan pembangunan tahap pertama untuk pembangunan rumah hunian bernama Grazia Residence.
Kini, pihaknya hampir menyelesaikan pembangunan tahap kedua dengan total 100 unit rumah.
Usai itu, menegemen Grazia Residence akan terjun ke pembangunan tahap ketiga, yang bakal digarap di Tomohon Selatan.
“Ya, dengan target 200 unit rumah yang rencananya bakal dipasarkan pada awal tahun 2024,” ungkap Felix Djimin, direktur Grazia Residence yang adalah suami tercinta Greysia Polii.
Greysia juga dikenal sebagai Srikandi yang mengutamakan komitmen untuk memberikan yang terbaik dalam bisnis yang digelutinya.
Termasuk proyek Grazia Residence yang dalam proses pengerjaannya diawasi dengan sangat ketat serta menggunakan bahan-bahan bangunan yang berkualitas.
Sehingga rumah sudah siap huni tanpa harus direnovasi terlebih dahulu oleh pembeli. Tak heran jika Grazia Residence disebut-sebut sebagai perumahan subsidi rasa komersil.
Lebih lagi, pembangunan Grazia Residence juga membantu perekonomian daerah dengan menyediakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Tak berhenti di Grazia Residence, Greysia juga punya mimpi membangun fasilitas olahraga, khususnya bulutangkis di Tomohon.
Greysia berharap muncul generasi penerus di bidang olahraga yang nantinya bisa mengharumkan nama Tomohon bahkan nama Indonesia dengan prestasi tingkat dunia.
“Grazia Residence ini menjadi langkah awal saya dalam berpartisipasi untuk perkembangan kota Tomohon,” tutur Greysia.
Kedepannya, kata Greysia, ia bakal membangun hall badminton, untuk memfasilitasi anak-anak di Tomohon bermain badminton.
“Bisa saja gedung dan fasilitas olahraga di dalam perumahan,” tambahnya, usai pemberian kunci secara simbolis, di Grazia Residence.
“Keinginan itu ada, karena saya juga ingin putra-putri daerah Tomohon punya wadah untuk mengasah kemampuan dan harapannya tentu bisa berprestasi,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1987 ini.
Lewat perumahan ini, Greysia berharap semakin banyak warga Tomohon yang memiliki akses akan tempat tinggal yang bermutu.
“Grazia Residence bukan hanya tentang properti, tetapi juga tentang upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Tomohon,” tukas Greysia.
TOMOHON, – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon Albertien Pijoh sebut, media jadi unjung tombak dalam kesuksesan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Terucap, saat pertemuan Pers dan para Komisioner KPU Tomohon dalam kegiatan yang mengangkat judul kearifan lokal “Sumirita Pemilu” (SuLu), Jumat (25/8/2023).
Saat itu, Pijoh mengungkap, pentingnya peran media dalam mensosialisasikan proses berjalannya tahapan Pemilu, untuk masyarakat.
“Media sangat penting untuk Pemilu. Karena media jadi jembatan antara kami (KPU Tomohon) dan masyarakat serta penguatan edukasi tentang pemilu,” ungkap Pijoh.
Dia memastikan, pihaknya sangat terbuka dan transparan bagi insan pers. “Hubungi kami jika butuh informasi terkait pemilu. Kami akan sangat terbuka untuk media,” tutur Albertien Pijoh.
“Silahkan hubungi kami kapan saja. 24 jam saya siap. Lewat telepon, bisa juga di ruangan kantor KPU,” pinta Pijoh, sembari menyeruput kopi, di Aula KPU Tomohon.
Dari pemantauan media ini, disela-sela diskusi yang menyenangkan itu, tampak kelima komisioner begitu akrabnya dengan insan Pers.
Nampak Ketua KPU Albertien Pijoh, dan para komisioner Youne Simangunsong, Arinny Poli, Deisy Soputan, Rojer Datu, dan sekretaris KPU Anita Tampi, terus menghibur dan terhibur dalam diskusi santai itu.
Kapolres Tomohon AKBP, Lerry Ronald Tutu, SIK MM saat menanam jenis pohon di Mahawu
TOMOHON, – Polres Tomohon dibawa pimpinan AKBP, Lerry Ronald Tutu, SIK,. MM lakukan terobosan penghijauan hutan lindung, dalam kegiatan penanaman pohon.
Sekitar 1.350 jenis pohon tertancap dikawasan hutan lindung Gunung Mahawu, pada Rabu (23/8/2023), pukul 08:30 Wita.
Dikatakan, kegiatan itu dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. “Ya, dan tentu di pantau langsung oleh Pak Kapolri secara virtual, dari Labuan Bajo, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur,” ungkap Lerry.
Dia juga menjelaskan, lokasi pelaksanaan kegiatan di Internasional ASEAN Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke – 17. Itu sebenarnya, di lokasi kegiatan, disediakan peralatan zoom meeting.
“Tentunya dengan situasi alam yang ada saat ini, kami berharap kegiatan penghijauan yang kami lakukan hari ini dapat bermanfaat, terutama dalam memelihara alam yang ada, khususnya yang ada di Tomohon,” pintanya.
Tak lupa, Kapolres berterima kasih kepada Pemerintah Kecamatan Tomohon Timur, yakni Camat Wistje Oroh.l, S.Pd., MAP dan Lurah Rurukan Berty Petrus Apouw, S.Pd., M.M,.
“Terimakasih juga untuk perangkat pemerintah dan masyarakat, yang sudah ambil bagian dan mensukseskan pelaksanaan kegiatan penanaman pohon hari ini,” terangnya.
Sekali lagi, kata Kapolres, semoga kegiatan hari ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kelestarian alam yang ada di sekita hutan lindung Gunung Mahawu.
Perlu diketahui, jumlah dan jenis pohon yang di tanam sebanyak 1.350, diantaranya Kayu cempaka 200 pohon, kayu mahoni 200 pohon, dan bunga tabebuya/sakura warna merah 200 pohon.
Terdapat juga, bunga tabebuya/sakura warna putih 200 pohon, kayu nantu 100 pohon, buah alpokat 100 pohon, buah matoa 150 pohon, dan buah durian 200 pohon.