Intervensi Penurunan Stunting di Tomohon, Mandagi: Kasus Turun Hingga 50%
Mandagi menegaskan, selain intervensi secara langsung ataupun tidak langsung, tentu terpenting juga bagaimana melakukan penanganan untuk pencegahan ini.
TOMOHON, – Upaya percepatan penurunan stunting kota Tomohon berbuah manis. Pasalnya, data awal tahun 2022 terjadi penurunan drastis hingga mencapai 50%.
Wakil ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) O.D.S Mandagi menyebut, dari intervensi pada awal Tahun 2022, pihaknya memastikan terjadi penurunan kasus.
“Ya, dari data awal kurang lebih 13 kasus pada anak-anak dan balita, kini menciut hingga 50%. Yah kira-kira tinggal 6 atau 7 kasus,” ungkap Mandagi, yang juga Asisten Sekertaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kamis (03/11/2022).
Namun, kata Mandagi, ini masih merupakan data yang sudah dilaporkan, dan memang belum merupakan data resmi. “Ya, belum data resmi ya, karena memang sementara di validasi untuk di laporkan ke provinsi, sehingga mudah-mudahan data penurunan ini nantinya akan jadi data valid,” harapnya.
Dalam berjalannya intervensi, dirinya menjelaskan terdapat 2 proses, yakni; Intervensi secara langsung dan tidak langsung.
“Untuk secara langsung, tentu dilakukan terutama oleh Dinas Kesehatan. Kemudian, untuk Intervensi secara tidak langsung bersifat ‘keroyokan’ juga, artinya dilakukan oleh beberapa perangkat daerah, baik Perkim, PU, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, jadi ini yang kita lakukan yang tentu terkait dengan kesehatan,” beber Mandagi.
Tak hanya itu, Mandagi menegaskan, selain intervensi secara langsung ataupun tidak langsung, tentu terpenting juga bagaimana melakukan penanganan untuk pencegahan ini.
“Jadi jangan sampai, misalnya hasil ada 9 kasus tiba-tiba muncul 9 kasus lagi. Makanya, komitmen dari pemerintah daerah, dan tentu dari Team TPPS. Jadi, jika terjadi penambahan, tentu harus diupayakan dan diselesaikan segera, bisa habis, bisa zero (Nol-red), hingga tidak terjadi lagi penambahan kasus,” ujarnya menutup stetmen.