TOMOHON, – Pentingnya Nasionalisme Pancasila bagi pemuda, menjadi wadah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terlebih kesejahteraan rakyat.
Itu sebabnya, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tomohon terus mendorong peran serta pemuda dalam meningkatkan jiwa nasionalisme dan Demokrasi sehat.
Untuk itu, GMNI Tomohon merangkul puluhan pemuda di setiap organisasi dalam diskusi bertema, ‘Tingkatkan Jiwa Nasionalisme dan Demokrasi Sehat’, pada Kamis (2/6/2022), di Rumah Dinas Walikota Tomohon.
Leon Wilar, Ketua DPC GMNI Tomohon menuturkan, kegiatan sebagai bagian dari upaya pemuda untuk memberi kontribusi dalam menciptkan demokrasi yang sehat.
Kegiatan ini, kata Wilar, merupakan sumbangsi pemuda terhadap pentingnya meningkatan kesadaran tentang Pancasila. “Ya, serta meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme pemuda untuk menciptkan demokrasi yang sehat,” tutur Wilar.
Karena, menurut Wilar, generasi muda adalah penggerak kemajuan bangsa Indonesia, sehingga jiwa nasionalisme serta Pancasila sebagai pedoman sangat diperlukan.
Dijelaskannya pula, Pemuda merupakan motor memajukan bangsa. Sehingga, sangat penting untuk menanamkan rasa nasionalisme dan Pancasila.
“Dengan pembekalan ini, menjadi pedoman tepat untuk membangun karakter bangsa. Sebagaimana Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” tandasnya usai pergelaran diskusi, dalam memperingati hari Lahir Pancasila itu.
Untuk diketahui, diskusi yang digelar DPC GMNI Tomohon menghadirkan sejumah narasumber berkompeten, yakni Supriyadi Pangellu, S.H., M.H., Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara dengan materi ‘Nasionalime dan Demokrasi Sehat dalam Perspektif Bawaslu.
Tampil juga, Drs. Harryanto Lasut, M.A.P., Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon dengan materi ‘Nasionalisme dan Demokrasi Sehat dalam Perspektif KPU’. Yowanda Yonggara, S.H., M.A., Ketua DPD GAMKI Sulut dengan materi ‘Pemuda dan Nasionalisme’.
Narasumber yang berikutnya, yakni Pdt. Ruth Wangkai, M.Th, aktivis Gerakan Perempuan Sulut (GPS) yang juga peneliti di Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (Pukkat), membawakan materi ‘Nasionalisme dan Peran Perempuan dalam Sejarah Pergerakan.
Serta Rikson Karundeng, M.Teol., Koordinator Gerakan Demokrasi Elektoral (Gedoer) dan Director Komunitas Penulis Mapatik, dengan materinya ‘Minahasa, Budaya, Nasionalisme dan Demokrasi Sehat’.