Connect with us

Hiburan

Puluhan Seniman dan Budayawan Sulut Tampil Memukau di HUT ISBIMA ke- 5

Published

on

MANADO, – Perayaan Hari Ulang Tahun ke 5 Institut Seni Budaya Independen Manado (ISBIMA) berhasil memukau para pengunjung.

Bertempat di Warkop Corner 52, pada Jumat (04/3/22), Institut kesenian yang dipimpin oleh Presiden Direktur Achi Breyvi Talanggai, menampilkan pementasan menarik di hari besarnya itu.

Pasalnya, panggung pentas HUT ISBIMA, di isi oleh puluhan seniman dan budayawan yang berpunca di berbagai organisasi. Pengunjung dan undangan pun berhasil dihipnotis dengan berbagai tampilan menarik.

“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, atas keberlangsungan acara spesial yang boleh berjalan dengan baik,” ungkap Achi kepada wartawan media ini.

Di 5 Tahun ini, kata Achi, memang bukan perjalanan yang mudah untuk ISBIMA, ditambah dengan berbagai tantangan yang sering kita jumpai. Tapi itu bukan menjadi penghalang bagi ISBIMA untuk berkarya.

“Malah, tantangan itu yang menguji kita, sampai dimana kemampuan kita untuk berkarya. Tapi ISBIMA berani dan mampu untuk melewati tantangan itu,” ketus Achi.

Prestasi ISBIMA, “Guncang” Panggung Teater Lewat Pentas Produksi

Benar saja, perjuangan Institut kesenian itu pun berbuah manis. Buktinya, ratusan pementasan berhasil digarap ISBIMA, bahkan, sudah menginjak panggung produksi ke Tiga.

Di panggung produksi pertama, Achi membawa ISBIMA menampilkan naskah Gubernur Santa. Menariknya, kesuksesan naskah yang ditulisnya itu tak sampai di pentas produksi saja.

2020 lalu, Achi berhasil membawa naskah Gubernur Santa hingga digarap oleh Institusi Seni Indonesia Jogjakarta, saat menggelar ujian akhir jurusan Teater.

Lebih lanjut, dipentas produksi kedua, ISBIMA berhasil membawa naskah “Republik Bakusedu” karya Achi Talanggai, dan selanjutnya Naskah “Pingkan Matindas” yang sukses menarik ribuan penonton.

Tentunya, lanjut dia (Achi-red), keberhasilan ISBIMA bukan keberhasilan pribadi saja, melainkan keberhasilan dari teman-teman seniman Sulut, yang telah membantu lewat suntikan anggota dan juga topangan dana dari berbagai elemen.

“Saya harap, ditahun-tahun berikutnya, ISBIMA akan semakin baik lagi, dan tentunya dapat membesarkan dunia pementasan di Sulawesi Utara,” tukasnya.

Richard Ering

Hiburan

Fenomenal, Pakaian Kawasaran Buatan Tonaas Rinto Melekat di Tubuh Kaesang!

Published

on

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono (Kiri-Kanan), Tonaas Rinto Taroreh (Tengah)

MINAHASA, – Pakaian Kawasaran yang dikenakan Kaesang Pangarep, warnai pergelaran Upacara HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2023).

Dibalik itu, lantas siapakah yang jadi pembuat baju Kawasaran yang dikenakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sang istri?

Adalah Tonaas Rinto Taroreh, budayawan muda Minahasa berhasil membawa pakaian Kawasaran melekat ditubuh Putra bungsu Presiden Jokowi Dodo.

Dalam akun pribadinya, Rinto mengaku gembira, ketika menyaksikan Kaesang dan Erina menggunakan Pakaian Kawasaran buatannya sendiri.

“Kegembiraan peringatan Hari Kemerdekaan benar-benar bertambah, saat menyaksikan Kaesang dan Erina menggunakan pakaian Kawasaran pada perayaan HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Jakarta,” ucapnya.

Dirinya menilai, ini adalah wujud penghargaan dan apresiasi terhadap tradisi budaya warisan leluhur Minahasa.

“Ya, secara khusus bagi para pegiat budaya, seniman tradisi Minahasa, dan para pegiat Kawasaran,” tutur Rinto.

Baca juga: Kaesang dan Istri Kenakan Baju Adat Kawasaran-Minahasa saat Upacara di Istana

Dia juga akui, ada rasa haru saat menyaksikan dari balik layar kaca. Sontak, Rinto mengapresiasi aksi Kaesang yang dinilainya menghargai tradisi.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Kaesang dan Erina sebagai generasi milenial yang berakar kuat dan sangat menghargai tradisi budaya,” ujarnya.

Rasa bangga tak terbendung, sampai berulang kali, Tonaas Rinto mengucapkan terimakasih atas penghargaan terhadap warisan budaya.

Potret Pakaian Kawasaran asal Minahasa, yang dikenakan Kaesang Pangarep dan Erina

“Terima kasih untuk penghargaan dan apresiasi terhadap warisan budaya dan seni tradisi Minahasa, Sulawesi Utara. Karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat yang tinggi, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kaesang dan Erina,” kata Rinto.

Lebih lagi, Tonaas Rinto turut bangga, karena Kaesang terpilih sebagai 1 dari 5 orang dengan busana pakaian adat terbaik pada perayaan HUT RI ke-78 di Istana Merdeka.

“Secara pribadi tentu bangga, karena pakaian Kawasaran Kaesang dibuat langsung oleh tangan saya, di Wale Pahumungen Ne Waraney, Warembungan, Minahasa,” aku sosok fenomenal di bumi nyiur melambai itu.

“Oh ya, Mas Kaesang, jangan lupa hadiah
sepeda dari Pak Presiden digunakan dengan baik ya,” candanya menutup stetmen.

Istri Kaesang Sebut, Pakaian Kawasaran Jadi Simbol Penghormatannya Terhadap Waraney

Erina menyampaikan baju adat Kawasaran ini dipakai sebagai bentuk penghormatan terhadap para waraney atau kesatria.

“Kami memakai baju kawasaran sebagai lambang penghormatan kami kepada para WARANEY (ksatria) bangsa yang telah berjuang melawan penjajah,” jelasnya.

“Kami nyalakan jiwa muda ksatria WARANEY untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa,” kata Erina dalam Instagram pribadinya, @erinagudono, Kamis (17/8/2023).

Erina menjelaskan Kawasaran sendiri merupakan tradisi leluhur Suku Minahasa serta merupakan tarian Kesatria Minahasa yang disebut Waraney.

“Mulanya Kawasaran dilakukan untuk menjalankan ritual Mahsasau. Kawasaran ‘kawak’ yang berarti ‘melindungi’ dan ‘asaran’ yang berarti ‘sama atau berlaku seperti’ artinya, Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, pelindung kehidupan,” ucapnya.

Erina menjelaskan, bagian dasar baju adalah kayu alam yang diikat dengan kain tenun pampele dan dipadu-padankan dengan kain tenun kaiwu patola.

“Tata busana dan aksesoris dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli,” tukasnya.

Continue Reading

Hiburan

Pulang Kampung, Harini Sondakh Ngemil Dodol Amurang: Enak Iskal Kawan!

Published

on

Harini Sondakh saat nikmati Dodol Amurang di pengucapan Minahasa Selatan

BACARITA Hiburan, – Hari Pengucapan Syukur di Sulawesi Utara (Sulut) jadi momen pulang kampung para Artis berdarah Minahasa.

Tak hanya Felicya Angelista, Artis Papan atas Harini Sondakh juga rayakan hari pengucapan syukur di kampung halamannya.

Mantan finalis Miss Indonesia ini dikenal jadi presenter hits tanah air. Namun, ia mulai melirik dunia sinetron dan aktingnya menuai pujian.

Kepulangan Harini Sondakh sudah dinantikan penggemarnya. “Banyak yang komen ka’ nggak pulang pengucapan Minsel (Minahasa Selatan)?” tulis Harini.

“Kong ini dang?” sambungnya, lewat Video Reels ‘Tiba-tiba pulang Kampung’ yang menampilkan dirinya berada di Manado.

Baca juga: Seru! Felicya Angelista ‘Pasiar’ ke Tondano, Naik Pickup hingga Nikmati “Kukis Panada”

Dari unggahan terbarunya, Harini Sondakh sedang menikmati Dodol Amurang. Tampak Harini tak henti-hentinya mengunyah cemilan khas Minahasa itu.

“Enak skali. Enak iskal Kawan,” ungkap Harini dalam unggahannya, Selasa (12/7/2023), sembari menikmati Dodol Amurang.

Selain Dodol Amurang, Harini juga mengunggah makanan khas Pengucapan Syukur seperti Kuah Brenebon, Nasi Jaha (Nasi Jahe), dan berbagai macam makanan khas Manado.

Continue Reading

Hiburan

Seru! Felicya Angelista ‘Pasiar’ ke Tondano, Naik Pickup hingga Nikmati “Kukis Panada”

Published

on

Keseruan Felicya Angelista saat liburan ke kampung halamannya

BACARITA Hiburan, – Artis berdarah Minahasa Felicya Angelista bersama sang suami Caesar Hito, mengajak dua buah hatinya ‘Pasiar’ ke Tondano, Sulawesi Utara.

Dalam unggahannya, Felicya ungkap ucapan syukur telah berkumpul bersama keluarga di kampung halamannya.

“Terima kasih Tuhan Yesus. akhirnya tahun ini bisa berkumpul bersama semua keluargaku di kampung halaman,” ungkap haru Felicya, Sabtu (08/7/2023).

Foto: Keseruan Felicya bersama keluarga saat liburan

Tentu ada kebahagiaan tersendiri bagi Felicya yang akhirnya bisa berkumpul dengan keluarga besarnya. Selama di sana, Felicya banyak menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan kulineran.

Ini merupakan pengalaman pertama bagi Felicya pulang kampung halaman bersama dua putrinya, apalgi ketika dirinya main ke pantai yang sering dikunjunginya saat masih kecil.

Felicya Angelista sempat kesulitan ketika turun dari mobil pick-up. Beruntung, ada sang suami yang menyangganya.

Menarik, Felicya dan keluarga naik mobil pick-up, selayaknya yang dilakukan sebagian besar warga Minahasa, ketika berkunjung ke tempat wisata.

“Seneng banget. Main pantai di kampung Mamoy. Tempat Mamoy waktu kecil juga suka main. Terimakasih Tuhan Yesus,” ucap Felicya.

Foto: Felicya Angelista makan kue yang diberikan oleh neneknya.

Tak hanya itu, Felicya melalui unggahannya di Instagram.com/felicyangelista_ juga mengungkapkan bahwa sang nenek membelikannya jajanan khas Manado.

Tampak, Felicya memegang kue khas Minahasa, yang biasa kita sebut “Kukis Panada.

Pulang ke kampung halaman bersama keluarga kecilnya tentu jadi pengalaman berharga bagi Felicya Angelista. Menikmati kebersamaan dengan keluarga bikin suasana makin seru.

Continue Reading

TRENDING