TOMOHON, – Walikota Tomohon Caroll Senduk SH dan Wakil Walikota Wenny Lumentut SE (CSWL), di sebut-sebut banyak kemajuan dalam setahun kepemimpinan.
Namun, di momen 1 tahun kepemimpinan ini CSWL justru dinilai berbalik dengan apa yang diklaim pemerintah.
Diantaranya, isu penurunan gaji tenaga kontrak, bukannya naik, insentif terhadap ribuan tenaga kerja tersebut justru ‘anjlok’ hingga 20%.
Tentunya, ini berbanding balik dengan apa yang sudah dijanjikan CS-WL, dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tomohon 2020 lalu.
Setelah ditelusuri, gaji para Nakon saat ini bakal di turunkan hingga 20%. Padahal, CS-WL menjanjikan gaji nakon akan dinaikkan hingga 3,3 Juta sesuai UMP saat kampanye.
“Ya, kami dapat informasi bahwa tidak lagi ada Tenaga Kontrak Khusus (TKK). Semua di samaratakan menjadi Tenaga Kontrak Umum (TKU). Dan informasnya, semua sama menjadi 2 juta rupiah,” ujar sumber yang tak mau namanya di tulis dalam berita ini.
Sementara, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Pemkot Tomohon, Drs Gerardus Mogi MAP, saat dikonfirmasi, tak mau menanggapi soal adanya penurunan drastis gaji Nakon itu.
“No comment,” singkat Gerardus menjawab pertanyaan wartawan melalui pesan WhatsApp, Sabtu (5/3/2024) siang.
Lebih lanjut, Sekretaris Kota (Sekkot) Tomohon, Edwin Roring SE ME, saat dihubungi team media, belum juga menanggapi.
Atas Isu penurunan gaji itu pun, mendapat sorotan pedas pemerhati masyarakat Tomohon, Sibayak Telah. “Apanya yang maju jika gaji nakon saja turun. Ini malahan mundur sekali,” tegasnya.
Jika informasi ini benar, kata Telah, CS-WL perlu melakukan evaluasi lagi. “Ya, jangan sampai, ini mengecewakan masyarakat Tomohon,” ketusnya.
Masyarakat Tomohon saat ini sementara menilai. Jika berbanding arah dengan yang dijanjikan, jangan harap lagi mendapat kepercayaan masyarakat. “Kita lihat nanti seperti apa,” tukasnya tegas.
***
