Connect with us

Hukum dan Kriminal

Penemuan Mayat ASN di Woloan Dua, Kapolres Tomohon: Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan

Published

on

Polres Tomohon saat melakukan Press Conference

TOMOHON, – Penemuan Mayat Pria yang diduga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), sempat menghebohkan masyarakat Tomohon, Selasa (25/01), di kompleks Perumahan Blesing House, Tomohon Barat.

Rupanya, pria berinisial TM alias Tommy (47) itu, pernah dirawat karena menderita penyakit Jantung. Hal itu dibenarkan Kapolres Tomohon AKBP Arian Colibrito SIK MH, saat menggelar Press Conference, Kamis (27/01/22).

Dirinya mengungkap, dari keterangan saksi, yakni MP dan MV merupakan tukang yang hendak melanjutkan tugasnya untuk memperbaiki Toilet di rumah korban, namun rumah korban dalam keadaan terkunci.

“Seketika itu, kedua saksi melapor ke LK yang adalah konsultan Perumahan Blessing, bahwa mereka tidak bisa masuk ke rumah korban saat ingin melanjutkan pekerjaan tapi rumahnya tertutup,” beber Kapolres.

Kemudian, lanjut Arian, saksi LK bersama kedua tukang sama-sama menuju ke TKP dan mencoba memanggil nama korban. Selang berapa saat, berhubung tidak ada respon dari pemilik rumah, saksi LK menyetujui MP untuk masuk lewat jendela rumah.

“Atas persetujuan LK, saksi MP masuk lewat jendela rumah dan beberapa menit kemudian saksi MP keluar dengan wajah panik dan pucat,” ucap Kapolres Tomohon.

Selanjutnya, saksi MP mengungkap, bahwa dirinya mencoba membangunkan korban yang saat itu dalam posisi duduk di ruangan, namun tak ada gerakan dan respon dari sang korban.

Atas kejadian itu, dari informasi yang diterima oleh media bacarita.id, saksi LK inisiatif menghubungi pihak pemerintah kelurahan. “Ya, kemudian dari kelurahan langsung menghubungi Satreskrim Polres Tomohon,” tutur Arian.

Saat di lakukan Pulbaket, lanjut Kapolres, korban perna mengeluhkan sakit kepada kedua saksi, dan menurut saksi, atas keluhan korban, korban perna dirawat di Rumah Sakit karena sakit Jantung.

Dari pemeriksaan lanjutan, korban memang tidak di temukan tanda kekerasan, baik di bagian kaki, tangan, kepala, badan, punggung, hingga wajah korban.

Sementara, pihak Puskesmas Taratara mengungkap, saat dievakuasi, benar tidak ada tanda kekerasan dalam tubuh korban.
“Ciri korban, tidak bertato, tidak ada bekas luka atau lebam, tidak ada cacat fisik,” jelasnya.

Namun, Peggy menjelaskan, yang ada hanya bagian tubuh korban yang membusuk, yakni di bagian punggung korban, yang menempel di kursi.

“Punggung korban terjadi pembusukan, lantaran korban saat itu meninggal dengan posisi duduk. Sehingga, kulit hingga daging korban menempel di kursi karena pembusukan,” imbuh Dr Peggy Palit yang mengevakuasi korban TM.

Bahkan, lanjut Dr Peggy, korban mengonsumsi obat-obatan keras untuk penyakit jantung. “Ya, korban mengonsumsi obat keras karena saat itu kami temukan obat untuk penyakit jantung di rumahnya,” terang Dr Peggy.

“Kelembaban itu, dipengaruhi oleh suhu, waktu dan ruangan sekitar korban,” tukas Dr Peggy.

Diketahui, korban TM alias Tommy (47), adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di PUPR bagian Papua.

Richard Ering

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *