Connect with us

Politik dan Pemerintahan

Lumentut Pinta Masyarakat Lestarikan Sifat Toleransi Beragama dari Para Leluhur

Published

on

Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut SE

TOMOHON, – Wakil Walikota Wenny Lumentut, SE (WL), mengajak masyarakat untuk melestarikan sifat Toleransi umat beragama yang telah ada di Tomohon, sebelum Indonesia merdeka.

Hal itu diungkapkannya saat membuka kegiatan Kesbangpol, Penerangan dan Penyuluhan Hukum untuk Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial, di Wise Hotel Tomohon, Jumat (03/12/21).

Pada kesempatan itu, WL menerangkan, Tomohon merupakan kota berpredikat kota pendidikan, dan kota religius, juga kota pariwisata. “Mari kita jaga dan lestarikan agar supaya dapat berjalan dengan baik serta masyarakat dapat hidup rukun dan damai seperti saat ini,” terangnya.

Ditengah sambutannya, WL kembali bernostalgia saat dirinya duduk sebagai Pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Utara, dengan segala konsekuensi.

“Ya, bahkan sampai di copot sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Sulawesi Utara suatu partai politik, lantaran saya orang pertama yang menolak FPI dan HTI di Sulawesi Utara,” ucap Lumentut.

Hal tersebut, lanjut Lumentut, dikarenakan toleransi antara umat Kristen dan umat Muslim di bumi Nyiur Melambai sudah ada sejak zaman dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka kehidupan rukun dan damai sudah tercipta.

“Contohnya umat Muslim di Kampung Jawa Tomohon yang datang dari Jawa Barat sudah ada sejak tahun 1875, umat Muslim di Tondano berasal dari Jawa Tengah,” jelasnya.

Kerukunan dan kedamaian di Sulawesi Utara ini sudah lama bahkan sudah turun temurun, jadi tidak ada yang perlu di persoalkan lagi, saat ini kita harus berupaya menjaga dan melestarikan hal tersebut.

“Semakin sadar dan taat hukum agar supaya kehidupan sosial politik dan ekonomi dapat berjalan normal,” tandasnya.

“Akhir kata mari kita hidup rukun dan damai dan kita lestarikan 4 pilar kebangsaan yang menjadi dasar dalam berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tukas Lumentut.

R.E

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *