Connect with us

Berita Populer

Diduga Malpraktek Sebabkan Pasien Meninggal, RS Bethesda Tomohon Bakal Dipolisikan

Published

on

Paul Wayong (bapak Agitha), Selfie Pondaag (ibu Agita) dan Geovani Wuisan (Suami Agita).

TOMOHON, – Kepercayaan serta penilaian-penilaian positif masyarakat terhadap salah satu lembaga kesehatan di Tomohon tampak mulai menurun.

Hal ini dapat dilihat dari kasus baru-baru ini yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bethesda Tomohon, atas dugaan Malpraktek yang menyebabkan pasien meninggal dunia.

Adalah Agitha Wajong, seorang wanita berusia 27 tahun, warga Kalurahan Matani Tiga, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), yang harus merenggang nyawa setelah menjalani operasi usus sebanyak 3 (tiga) kali.

Dari pengakuan keluarga Agitha, pada bulan Februari, dirinya memeriksakan diri di RS Bethesda Tomohon. Namun, sebelum dioperasi pada bagian usus, pihak RS Bethesda menvonis Agita menderita penyakit kista.

“Ya, setelah melakukan penanganan medis di RS Bethesda Tomohon, anak kami divonis menderita penyakit kista. Akhirnya, menjalani operasi dibagian usus,” ungkap Selfie Pondaag kepada wartawan, (08/11/21).

Kesesalan keluarga Almarhum Agitha pun tercurah saat salah satu Dokter di Bethesda mengaku, di usus Agita Wajong terdapat selang yang menempel.

Akibatnya, perempuan malang itu harus menjalani operasi hingga tiga kali, yakni operasi pertama pada Tanggal 4 Agustus, kedua 11 Agustus, dan ketiga pada awal Bulan September.

Diakuinya (Selfie-red), usai dioperasi, Agitha malah dipulangkan oleh pihak RS. Namun, beberapa hari kemudian, drop sampai tidak sadarkan diri sehingga dilarikan ke RS Siloam. Selang beberapa jam, di rujuk ke RSUD Prof Kandouw.

Parahnya, saat dilakukan pemeriksaan di RS Kandouw mereka menjelaskan bahwa Agitha menderita penyakit Kista, namun sudah terjadi infeksi di bagian usus atas tindakan operasi oleh pihak RS Bethesda.

“Sesuai keterangan pihak RS Kandouw, anak kami infeksi pada bekas operasi di usus. Agitha tidak terselamatkan hingga menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 5 Oktober,” ucap Selfie sembari menahan air matanya.

“Kami (keluarga Agitha) sangat kecewa dengan pelayanan RS Bethesda, yang melakukan operasi terhadap Agitha hingga menyebabkan infeksi di bagian usus. Ini adalah malpraktik. Kami akan mengambil tindakan hukum atas kejadian terhadap anak kami,” sambungnya tegas.

Paul Wayong bapak Agitha, bersama Selfie Pondaag dan Geovani Wuisan yang diketahui sebagai suami Almarhuma Agitha, meminta pihak RS Bethesda Tomohon untuk bertanggungjawab atas meninggalnya Aghita Wajong.

“Ya! Kami akan melaporkan ini ke pihak berwajib supaya tidak ada lagi Aghita di hari yang akan datang,” tandasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *