TOMOHON, – Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan positif, bertajuk sertifikasi Merangkai Bunga untuk Aksesibilitas dan Kemandirian (Semerba) bagi puluhan difabel.
Kegiatan itu merupakan kolaborasi dari GENPI Sulut bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulawesi dan Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), yang digelar di Taman Kelong, Tomohon Utara, Senin (28/7/2025).
Ketua GENPI Sulut Marianne Walukow menerangkan, pihaknya memilih kota Bunga lantaran berhubungan dengan penyelenggaraan Tomohon International Flower Festival (TIFF).
Dari pemantauan media ini, terdapat puluhan penyandang difabel yang terlibat dalam kegiatan merangkai bunga itu.
“Jadi ada 35 peserta yang terbagi dari 25 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Damai GMIM Tomohon, dan 10 dari Srikandi PLN,” kata Walukow kepada sejumlah wartawan.
Dirinya menuturkan, peserta yang terlibat dalam kegiatan ini akan mendapat sertifikat yang berlandaskan oleh Asosiasi bunga Indonesia.
“Ini menjadi bekal bagi mereka yang ingin kerja sebagai perangkai bunga. Mereka telah memiliki sertifikat merangkai bunga, langsung dari Asbindo,” ujarnya.
Menurutnya, (Walukow-red) kegiatan ini merupakan ruang kreativitas bagi penyandang difabel, untuk memberikan peluang saat memasuki dunia usaha.
“Mereka sudah ada pembekalan mengenai florist, khususnya di bidang merangkai bunga,” terangnya.
Diwaktu yang sama, Senior Manajer Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UP3B Sulawesi Harry Subagyo menuturkan, pihaknya memilih difabel lantaran ada keterkaitannya dengan agenda tahunan dari pusat.
“Disamping itu juga, kegiatan ini menjadi upaya kami untuk memberdayakan para peserta kaum difabel dengan tingkat kreativitas mereka, terlebih berpatisipasi dalam kegiatan TIFF,” kata Harry.
Harry membeberkan, kerja sama antara PLN dan Genpi merupakan pilihan yang tepat. Menurutnya, Generasi Pesona Indonesia ini memiliki tujuan yang baik bagi pariwisata.
“Mereka (Genpi-red) kebetulan bergerak di bidang pariwisata, yang tentu memunculkan potensi-potensi alam di Indonesia, salah satunya pengembangan pariwisata yang ada di Tomohon,” bebernya.
Dalam pemaparannya, Wakil Walikota Tomohon Sendy Rumajar menerangkan, pelatihan ini bukan hanya sebatas pelatihan ataupun sertifikasi.
“Ini tentu menjadi kesetaraan dan pengakuan bahwa setiap manusia itu memiliki potensi yang ada di dalam diri mereka masing-masing yang perlu kita bantu perlu kita kembangkan bersama,” paparnya.
Orang nomor 2 di kota Tomohon itu juga mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Genpi berkolaborasi dengan PLN dan Asbindo, yang telah melibatkan difabel kota Tomohon untuk merangkai bunga.
“Tentu besar harapan kami, agar kegiatan yang menjadi ajang kreativitas dan kemandirian penyandang difabel ini terus berlanjut dan menjadi dasar bagi mereka untuk masuk dalam dunia usaha, khususnya merangkai bunga,” tutup Sendy.