TOMOHON, – Ratusan pegawai dan staf RS Bethesda Tomohon menggelar aksi damai di depan kantor Sinode Greja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Hal itu terjadi lantaran Yayasan Medika memblokir dana Operasional rumah sakit, hingga berdampak kepada pasien yang dirawat.
Tak hanya itu, gaji karyawan RS Bethesda pun ikut ditahan, dengan syarat menanda tangani lembar Pakta Integritas diatas materai, yang ternyata tidak diketahui oleh karyawan apa isi dari pakta tersebut.
Itu sebabnya, ratusan karyawan serta Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Tomohon, ikut menyuarakan permintaan keadilan dari Yayasan Medika GMIM, melalui Aksi Damai.
Terpantau, aksi yang berlangsung dengan cuaca hujan gerimis itu, diwarnai tangis dan nyanyian rohani. Bahkan, terdapat krans bunga bertuliskan “RIP Kasih”, sebagai simbol matinya kasih dari Sinode GMIM.
Sementara, bagian Humas RS Bethesda Tomohon Franny Walangitan SH mengungkap, aksi ini merupakan hak berdemokrasi, untuk menyampaikan aspirasi dari pegawai dan staf.
“Ya, aksi ini dilakukan dengan cara yang damai dan tidak arogan. Kami menuntut keadilan dari Yayasan Medika GMIM, atas hak kami sebagai karyawan dan juga operasional yang saat ini telah diblokir oleh pihak Yayasan,” terang Walangitan.
Dia (Walangitan-red) berharap, pihak yayasan mendengar semua kelu kesah dari karyawan dan staf, atas tindakan yang tak transparan, yang dilakukan pihak Yayasan.
“Kami tidak ingin menanda tangani lembar Pakta Integritas, karena kami tidak tahu apa isi dari lembar perjanjian itu,” ungkap Walangitan, yang juga Ketua Komisariat Federasi SBSI RS Bethesda Tomohon.
Melalui aksi damai ini, lanjut Walangitan, kiranya dapat menyadarkan petinggi- pentinggi Yayasan, atas tindakan yang dilakukan mereka (Yayasan) sangat berdampak pada pasien.
“Kami kerja untuk kesembuhan pasien, yang sebagian besar masyarakat GMIM. Kami tak ingin Nama baik RS Bethesda dirusak hanya karena perbuatan dari Yayasan, yang berdampak buruk bagi pasien,” tandasnya.
Perlu diketahui, dari informasi yang dihimpun media bacarita id, melaui aksi damai yang diikuti ratusan karyawan dan staff, pelayanan pasien di RS Bethesda tetap berjalan maksimal.
Richard Ering