TOMOHON, – Calon Walikota dan Wakil Walikota Tomohon Miky Wenur -Cherly Mantiri paparkan program penting dalam pelestarian budaya.
Hal itu dipaparkan Miky-Cherly, dalam debat kedua calon Walikota dan Wakil Walikota Tomohon, Kamis (24/10/2024), di Ruang Paripurna, DPRD Tomohon.
Dalam pemaparannya, Miky-Cherly menerangkan, akan melakukan dokumentasi budaya melalui tulisan, rekaman video atau dokumen foto.
“Ini bertujuan agar generasi ke depan akan mudah mencari tahu. Jadi penting jika budaya Tomohon ada dokumentasinya sehingga kita bisa mengakses itu,” jelas Miky Wenur.
Kemudian, pengetahuan budaya yang harus ditanamkan sejak dini, melalui Pendidikan. Dengan begitu, kelestarian budaya akan tetap tertanam hingga dewasa.
Penting juga, kata Miky Wenur, melakukan lokakarya dan pelatihan-pelatihan. ini kata dia, sebuah proses mengajarkan keterampilan tradisional seperti kerajinan-kerajinan kesenian.
“Tentu juga menyangkut hal-hal yang sudah kita lupakan dan kita tinggalkan (Soal Peninggalan Leluhur Minahasa -red),” jelas Miky Wenur.
Poin berikutnya, penggunaan teknologi digital yang harus disebarluaskan. “Tentunya berkaitan dengan informasi tentang budaya kota Tomohon,” kata Miky Wenur dan Cherly Mantiri.
Dikatakan juga, sebaran materi dan nilai-nilai budaya, bisa juga melalui situs website, media sosial, bahkan promosi budaya lainnya.
Tak lupa, Miky-Cherly ingatkan, agar kita jangan terlalu fokus dalam mendorong pariwisata tapi malah melupakan budaya.
“Ini tentu jadi penyebab budaya yang dieksploitasi bukan justru dijaga dan dilindungi,” tuturnya.
Mencegah hal itu terjadi, Miky-Cherly miliki program dalam pembentukan komunitas budaya. Mereka berkomitmen akan mendorong masyarakat lewat komunitas dalam pelestarian budaya.
Dalam debat yang berlangsung, salah satu calon yakni Sendy Rumajar sempat membahas soal sanggar budaya. Namun, Cherly Mantiri menyempurnakan lewat ide cerdasnya.
Ia menuturkan, sanggar budaya ini baik, namun cara pelestariannya jangan hanya berupa seremonial.
“Kita harus memupuk budaya lewat sanggar budaya dan kita harus menjaga dan memastikan mereka untuk sampai di tingkat nasional. Jadi jangan cuma hanya seremonial di kota Tomohon saja,” terang Cherly Mantiri.