TOMOHON, – Pengawasan Partisipatif, wadah yang menjadi bagian dari manifestasi kedaulatan rakyat dalam penguatan pengawalan proses elektoral.
Itulah topik diskusi yang berlangsung di Kanzo Cafe and Resto, oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Mapatik, pada Jumat (27/9/2024).
Director Komunitas Mapatik Rikson Karundeng menuturkan, kegiatan yang luar biasa itu baru pertama dilaksanakan oleh Mapatik.
“Sehingga pada momentum kali ini kita bersua bersama kembali dengan Bawaslu Sulut, untuk melakukan kegiatan pengawasan partisipatif,” ujarnya.
Dikatakan, diskusi publik seperti ini sangat perlu dilakukan. Pasalnya, sebagian peserta masih sedikit memahami soal pengawasan partisipatif.
“Ya, perlu adanya diskusi publik seperti ini, untuk meningkatkan kesadaran kita dalam melakukan kerja-kerja pengawasan,” sambungnya.
Ia melanjutkan, Komunitas Mapatik sudah ada sejak 2015, dan banyak terlibat dalam berbagai hal. “Hari ini, kami berpikir untuk perlu adanya keterlibatan dalam melakukan partisipatif,” imbuh Rikson.
Nantinya, lanjut Rikson, hasil diskusi ini akan menjadi kekuatan untuk ikut terlibat dalam pengawasan partisipatif.
“Kerja pengawasan sebenarnya bukan hanya kerja Bawaslu, tapi tanggung jawab dari semua elemen masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, sejauh ini, Mapatik sudah melakukan banyak hal soal partisipatif.
“Contoh saja menulis buku, pembuatan videografi, film pendek dan podcast terkait dengan pengawasan,” ungkap Penulis Kelung.Id itu.
Dengan begitu, kekuatan partisipatif Mapatik makin diperkuat dengan kegiatan positif seperti diskusi inj.
Itu sebabnya, lewat kegiatan ini, kata Rikson, akan memiliki dampak positif dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah di Sulawesi Utara.
“Semoga itu bisa menjadi pemberian yang kongkret oleh Komunitas Mapatik, untuk menyukseskan pemilihan yang baik, yang torang inginkan bersama di Sulut,” tandasnya.
Diketahui, peserta merupakan jurnalis dan penulis Kota Tomohon. Narasumber lainnya, Dr. Denny Pinontoan dan Hannie Watung