Connect with us

Politik dan Pemerintahan

HUT SMANTO ke-78, Steven Kandouw: Sekolah Pertama yang Mampu Jawab Tantangan Saya!

Published

on

Momen penipuan lilin di Dies Natalis SMA Negeri 1 Tomohon

TOMOHON, – Dies Natalis ke-78 SMA Negeri 1 Tomohon (Smanto) dibawa asuhan Maria Walukow, S.pd, M.Hum, pada Selasa (03/09/2024) berlangsung meriah.

Pasalnya, acara tahunan itu menjadi jawaban saat Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mencari sekolah yang mampu pecahkan tantangannya.

Dimomen dies Natalis Smanto ini diwarnai dengan kuis berhadiah sepeda, handphone, hingga uang tunai yang dilakukan wagub Steven.

Siswa-siswi yang ikut serta, nampak antusias dan senang ketika mendapat hadia menarik. Atas hal itu, Steven Kandouw mengapresiasi kecerdasan mereka.

“Saya memberi kuis yang tentu wajib siswa ketahui, seperti nama pahlawan asal Sulut, proklamasi, hingga isi UUD 1945,” beber Steven Kandouw.

Menariknya, lanjut dia (Steven-red), ia sangat berbangga lantaran kedatangannya di Smanto, berhasil menemukan siswa yang mampu menjawab tantangannya.

Adalah Vena Wawo, siswi yang berhasil menjawab tantangan Steven Kandouw, dan menjadikan SMANTO satu-satunya sekolah yang mampu pecahkan tantangannya.

“Dari sekian banyak sekolah yang saya kunjungi di Sulut, ini satu-satunya sekolah yang miliki siswa yang mampu pecahkan tantangan saya, yakni melafalkan UUD 1945 dengan sempurna, sangat luar biasa,” kata Steven.

Ia berharap, kecerdasan yang dimiliki oleh sekolah dengan segudang prestasi ini, mampu menular ke sekolah-sekolah yang ada di Sulut.

Lebih dari itu, Wakil Gubernur Steven Kandouw juga menitip pesan moral yang baik bagi guru dan siswa di SMA Negeri 1 Tomohon.

Ia berpesan agar siswa-siswi Smanto untuk giat belajar dan sekolah setinggi mungkin, untuk menggapai mimpi, dan bersaing dengan sehat.

“Kalian (Siswa) adalah bagian dari 35% orang di Sulut yang sekolah sampai SMA. Jadi bersyukurlah dan manfaatkan dengan baik,” katanya.

Jadi, lanjut Steven, ia berpesan agar siswa dan siswi tetap sekolah setinggi mungkin agar kita bisa bersaing satu sama lain, dan bersaing sehat serta bersaing yang diridohi Tuhan.

“Mari kita berlomba bentuk transformasi diri untuk kita menjadi orang yang sukses dan membanggakan sekolah, orang tua dan daerah,” pinta Steven.

Untuk guru guru, kata Steven, harus berkomitmen untuk menjaga anak-anak ini. “Kita kerja sama terus, tentu antara guru dan murid, agar proses belajar mengajar makin optimal,” tukasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *