TOMOHON, – Jelang Penamatan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tomohon (SMANTO), Sulawesi Utara (Sulut) ada dugaan Pungutan Liar (Pungli).
Hal itu terkuak dari keluhan orangtua murid jelang acara Penamatan Siswa kelas XII SMANTO.
Penamatan atau yang biasa disebut Graduation, rencananya akan dilaksanakan, Kamis (25/5/2023) besok.
Dirinya menyebut, oleh panitia penamatan, siswa dibebani biaya sewa gedung, menjamu tamu dan uang konsumsi.
“Ada permintaan 329 ribu rupiah untuk sewa gedung dan tamu. Ditambah, biaya konsumsi sebesar 25 ribu rupiah,” ungkap salah satu orangtua murid yang tak mau namanya disebut dalam berita ini.
Dia membeberkan, banyak orang tua murid yang ingin melakukan komplain terhadap permintaan itu.
“Rencananya di gedung. Tapi akhirnya dilaksanakan hanya di halaman sekolah,” bebernya.
Disesalkannya juga terkait permintaan dana partisipasi sekolah untuk satu tahun yang tidak seperti hasil rapat.
Dalam rapat orangtua murid, dana partisipasi itu diadakan secara sukarela, dan tidak ada batas nominalnya.
“Tapi, setelah kita ingin memberikan uang sumbangan 100 sampai 150 ribu, tidak diterima Kepsek,” terangnya.
Menurut orangtua murid, pihaknya sama sekali ingin mengadukan hal tersebut. Namun, kata dia, mereka tak tahu harus mengadukan itu pada siapa.
“Mau melapor, tapi tak tau dimana,” tukasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Tomohon, Maria Walukow S.Pd M.Hum mengatakan, pihaknya tidak memprioritaskan acara penamatan tersebut.
Namun, ada 347 Siswa yang sudah lulus dan membentuk panitia, dan merencanakan acara Graduation Day.
“Saya tidak mengetahui terkait anggaran perencanaan tersebut,” beber Maria di ruang kerjanya, Rabu (24/5/2023).
“Terhitung 5 Mei, mereka bukan lagi siswa di SMA Negeri 1 Tomohon. Jadi untuk acara tersebut, bukan lagi menjadi tanggung jawab saya,” sambungnya.
Terkait partisipasi untuk Sekolah, Maria melanjutkan, pihaknya menjalankan itu sesuai Peraturan Gubernur (Pergub).
Dia menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan penolakan terhadap apa yang akan diberikan oleh para orangtua murid sebesar 100-150 ribu.
“Tidak seperti itu. Kalau ada orangtua seperti itu, mungkin keliru. Saya tidak pernah menyampaikan bahwa tidak menerima itu,” katanya.
“Hal tersebut kami jalankan sesuai Pergub, partisipasi per Tahun,” imbuh Walukow.
Diketahui, untuk dana pelaksanaan acara Graduation Day, terbilang fantastis. Sebab, jika dihitung dana 329 ribu ditambah 25 ribu konsumsi, menjadi sebesar 354 ribu.
Jika 354 ribu dikali 347 siswa siswa, dana yang terkumpul yakni 122.838.000 rupiah.
Ichad Ering