TOMOHON, – Dalam Hearing yang dilaksanakan Komisi II DPRD Tomohon bersama Developer Air penghuni perum Griya Bangun Tomohon Lestari (GBTL) 2 soal kelancaran dan nominal maintenance, pada Rabu (29/6//22) dibanjiri keluhan masyarakat!
Betapa tidak, dari kejadian dilapangan, tak sedikit unit yang belum diasupi air. Bahkan, ada beberapa unit yang airnya hanya berjalan dua sampai tiga menit saja. Hal itu, dikatakan Julius Billy Lengkong, salah satu warga GBTL 2.
Tak hanya kelancaran air, nominal maintenance Air pun ikut dikeluhkan masyarakat GBTL 2. “Ya, dengan harga 75 ribu rupiah per enam kubik tidak cocok dengan istilah untuk perumahan bersubsidi,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Dia (Billy-red) jika mengacu dari developer harga 75 ribu per enam kubik, kami rasa ini memang rumah perum bersubsidi, seharusnya itu kan dihuni oleh masyarakat menengah ke bawah.
Kemudian, kata Billy, terkait harga yang masih akan didiskusikan atau nego dengan pihak pengembang diharapkan untuk disepakati harga yang wajar.
“Jadi memang perlu juga komitmen dari pihak developer untuk siap menjalankan air dengan nominal maintenance yang wajar, supaya dari masyarakat pun bisa membayar nantinya,” tandasnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Tomohon, Ladys Turang mengatakan, terkait persoalan ini pihaknya mencoba menjembatani kedua pihak, agar boleh mendapatkan titik temu.
“Kami tadi telah meminta pihak developer agar membuka komunikasi yang baik dengan user dalam hal penghuni GBTL 2 yang mengeluh dan komplain soal air, terutama dari segi nominal maintanance fee dan kelancaran air,” ujarnya.
Menurut Turang, pemerintah dan DPRD Tomohon sudah selayaknya untuk care (Peduli) tentang permasalahan air ini. “Kami akan terus memantau kinerja dan perfomance dari developer, apakah sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” tegasnya.
Disamping itu, perwakilan developer GBTL 2, Dean Kermite, S.H., menurutnya terkait masalah air yang dikeluhkan masyarakat, ia mengatakan, sebenarnya hal itu telah diakomodir pihaknya, dengan menjalankan biaya maintanance perbulannya 75 ribu rupiah.
*/R