TOMOHON, – Informasi hangat yang menyebut Nama petinggi Sinode GMIM Pdt Hein Arina kembali membludak di media sosial.
Jari-jari Netizen pun tak tertahan saat membaca kabar hangat tentang Pdt Hein Arina, bahwa pimpinan lembaga Gereja tertinggi itu dipolisikan lantaran muncul dugaan pencemaran Nama baik.
Pdt Hein Arina dipolisikan lantaran pencemaran Nama baik yang menimpa dr Ramon Amiman, seorang pensiunan Polri, yang juga Eks direktur RSU Bethesda Tomohon.
Atas kejadian itu, serentak Netizen yang merupakan masyarakat GMIM memberi komentar dukungan kepada dr Ramon Amiman.
Warga Net menilai, sikap yang ditunjukkan dr Ramon Amiman merupakan hal yang wajar, karena kejadian itu wajib untuk ditempuh lewat jalur hukum.
“Mantap,, pak Dr. RA, Betullll itu,, lanjutkan ke proses hukum,” tulis akun Facebook berinisial EE, Selasa (22/3/22).
“Maju (dr Ramon-red)… Supaya tuntas samua dan tidak ada dusta diantara petinggi dan jemaat… Jemaat butuh transparansi….,” ketik MM, salah satu pemilik akun Fb.
Tak hanya itu, beberapa warga Net menyesali perbuatan petinggi Sinode GMIM itu, karena dinilai telah mencoreng kredibilitas Gereja.
“Adu malu2in aja, baru kali ini saya mendengar pimpin tertinggi salah satu gereja terbesar di tanah minahasa (GMIM) di polisikan, sebab kayanya blum pernah terdengar seorang hamba Tuhan dan pemimpin gereja di polisikan,” tulis JN.
“Sepanjang sejarah, baru kali ini mendengar ketua sinode dipolisikan. Sangat memalukan nama gereja,” ucap AM beremoticon sedih.
Diketahui, dalam isi Laporan Polisi LP/B/122/III/2022/SPKT/Polda Sulut, terulis pelapor dr Ramon Amiman melaporkan pdt Hein Arina atas peristiwa dugaan tindak pidana penghinaan dan pencemaran Nama baik.
Pihak dr Ramon Amiman mengunjungi Polda Sulut pada Senin (21/3/22), untuk melaporkan pimpinan tertinggi Sinode GMIM tersebut.
Kejadian itu terjadi pada 17 Januari 2022 di aula lantai 3 (tiga) kantor Sinode GMIM yang dilakukan pdt Hein Arina terhadap dr Ramon Amiman.
Richard Ering
