TOMOHON, – Emosi tak tertahan, nampak tergambar di wajah Ratusan pegawai RS Bethesda Tomohon saat melakukan aksi di depan pintu masuk Rumah Sakit.
Bahkan, perwakilan direksi Yayasan Medika yang belum sempat turun dari Mobil, sudah diteriaki pendemo.
Lantas, apa penyebab utama bangkitnya emosi para pegawai RS Bethesda Tomohon?
Rupanya, hal itu terjadi lantaran direksi yang sementara menjabat di RS Bethesda Tomohon bakal di ganti, dengan masuknya surat dari Yayasan Medika akan diadakan pelantikan hari itu juga.
Parahnya, kabar itu terdengar mendadak, sehingga terkesan mengagetkan pihak pegawai Rumah Sakit. Padahal, jika ada pergantian, menurut Pegawai yang ikut dalam aksi menyebut, harusnya dikabari satu atau dua bulan sebelum pelantikan.
“Ini aneh, kok mendadak. Padahalkan direksi yang sekarang kerjanya baik. Kok mendadak begini pergantiannya? Tentu kami tidak terima,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (12/01/22).
Sementara, bagian humas RS Bethesda Frany Walangitan mengizinkan aksi tolak dari ratusan pegawai.
“Wajar saja, karena memang pelantikan ini tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tapi mendadak pelaksanaan pergantian tertanggal hari ini,” ketus Walangitan.
Bahkan, lanjut dia, masa jabatan direksi yang sementara menjabat harusnya dari 2020 sampai 2024, itu berarti, jabatan dari direksi yang sekarang belum selesai. “Tapi mengapa kok tiba-tiba masuk kabar akan diganti?,” ucapnya.
Dari pemantauan media ini, tampak ratusan pegawai RS Bethesda Tomohon dengan ‘bermimik’ kecewa atas tindakan yang diambil secara sepihak oleh Yayasan Medika.
Demo semakin memanas, saat perwakilan direksi utusan Yayasan Medika hendak berjalan masuk ke dalam gedung, namun pendemo langsung berdiri di depan pintu guna menghalang masuk perwakilan tersebut.
Sehingga, para perwakilan Yayasan Medika yang harusnya dilantik hari ini, disuruh pulang dan dipaksa hengkang dari gedung.
Tak sia-sia, aksi ratusan pegawai RS Bethesda Tomohon berakhir damai. Utusan direksi Yayasan Medika pulang dan tak jadi dilantik. Nampak pendemo bertepuk tangan. Raut wajah kecewa menjadi riang, lantaran aksi tolak yang berakhir damai.
Richard Ering